Kehidupan Laut Kutub Utara dan Selatan Punya Banyak Kesamaan

>> Jumat, 06 Maret 2009


Di darat, kehidupan di Kutub Utara dan Kutub Selatan boleh berbeda, seperti beruang kutub hanya di utara dan penguin hanya di selatan. Namun di laut, kehidupan di kedua kutub Bumi bisa dibilang punya banyak kesamaan.

Kenapa demikian? Sejauh ini, sensus global kehidupan laut CoML (Census of Marine Life) menemukan 235 spesies makhluk hidup yang sama-sama ditemukan di perairan Kutub Utara maupun Kutub Selatan meski dipisahkan jarak hingga 12.000 kilometer. Mungkin akan lebih banyak lagi spesies ditemukan saat hasil sensus selesai tahun 2010.

Fakta hasil sensus terakhir kehidupan laut kutub tersebut tentu saja mencengangkan. Para ilmuwan pun bertanya-tanya bagaimana mereka bisa begitu menyebar.

"Beberapa spesies yang lebih besar seperti burung dan paus bermigrasi di antara dua kutub tersebut setiap tahun," ujar Ron O'Dor, ilmuwan senior CoML. Namun, makhluk-makluk yang lebih kecil benar-benar hidup di kedua kutub, seperti cacing lumpur, teripang, dan siput perenang.

Uniknya, kedua habitat berkembang seiring sejalan. Jarak ribuan kilometer yang memisahkan kedua habitat, jelas O'Dor, bukan menjadi penghalang yang membatasi perkembangan masing-masing, seperti gunung atau laut yang memisahkan populasi di darat. "Laut merupakan tempat hidup yang satu. Di sana terdapat arus laut yang membuat semuanya bebas bergerak," ujarnya.

Meski demikian, dua makhluk yang tampak luarnya sama belum tentu satu spesies. Salah satu target program CoML adalah mengungkap informasi genetika setiap makhluk hidup laut untuk mengidentifikasi perbedaan setiap spesies.

Sensus yang dimulai tahun 2000 melibatkan 17 kelompok dan 2.000 ilmuwan dari 82 negara. Kegiatan ini akan berakhir tahun 2010 dengan target mengidentifikasi 90 persen makhluk laut di seluruh dunia melalui teknik yang disebut barcode DNA.

Sumber : BBC

Read more...

Ikan Aneh Punya Kepala Transparan


LAYAKNYA sebuah pesawat tempur, ikan aneh yang ditemukan di Samudera Pasifik ini memiliki kepala cembung yang transparan. Bagian pangkal mata dan organ dalam kepalanya terlihat jelas dari luar.

Foto pertama yang mengabadikan ikan tersebut dalam keadaan hidup-hidup baru dirilis Senin (23/2) lalu meski sudah dibuat sejak tahun 2004. Dari foto tersebut, terlihat bagian paling atas matanya yang berwarna hijau dan lensa mata yang bulat.

Keberadaannya sebenarnya sudah teridentifikasi sejak tahun 1939. Namun, itu hanya dari spesimen yang telah mati. Ikan tersebut biasa disebut barreleye dan memiliki nama ilmiah Macropinna microstoma.

Ikan yang terlihat dalam foto tersebut berukuran panjang sekitar 15 sentimeter. Para peneliti dari Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) memotretnya di perairan dalam dekat pantai tengah California. Ini adalah satu-satunya spesies ikan yang punya keunikan tersebut.

Sumber : National Geographic News

Read more...

Fosil Otak Tertua Berusia 300 Juta Tahun



TAHUKAH Anda, jaringan otak yang sangat lunak ternyata bisa bertahan hingga 300 juta tahun meski sudah dalam bentuk fosil. Ini merupakan fosil otak tertua yang pernah ditemukan.

Fosil otak tersebut ada di dalam kepala fosil seekor ikan yang ditemukan di bagian tengah AS. Para peneliti baru mengetahuinya setelah melakukan pemindaian menggunakan sinar-X sehingga tak merusak tengkorak dan tubuh fosil ikan tersebut.

"Otak jelas jaringan yang sangat lunak dan sebagian besarnya air. Bisa tersisa sungguh sangat bernilai," ujar John Maisey, seorang pelontolog di Museum Sejarah Nasional di New York, AS. Dengan adanya penemuan ini, ia jadi berpikir kemungkinan temuan sejenis lainnya dari hewan berbeda sehingga dapat mempelajari sejarah evolusi otak.

Hasil pemindaian menunjukkan otak ikan jenis iniopterygian tersebut hanya sebesar biji kacang, jauh lebih kecil daripada rongga otaknya. Hal sama terlihat juga pada ikan hiu dan pari yang memiliki tingkat pertumbuhan ukuran otak sangat lamban dibandingkan ukuran tubuhnya. Ini beralasan karena iniopterygian diduga merupakan nenek moyang ikan tikus yang juga saudara jauh ikan hiu dan pari.

Selain itu, otak ikan tersebut memiliki rongga penglihatan yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa ikan tersebut menggunakan mata sebagai alat andalannya mencari mangsa.

Sementara itu, bagian otak yang mengatur indera pendengaran terlihat datar. Hal ini menunjukkan bahwa struktur telinganya yang mungkin peka terhadap gerakan horizontal daripada gerakan vertikal.

"Ia sungguh ikan yang sangat misterius dan mengundang keingintahuan bagaimana caranya bergerak dan apa saja yang dapat dilakukannya," kata Maisey.


Sumber : National Geographic News

Read more...

  © Blogger template Webnolia by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP