Katak Kaca dari Ekuador
>> Senin, 31 Agustus 2009
JAKARTA, KOMPAS.com — Para ilmuwan dari organisasi lingkungan hidup Conservation International (CI) dalam penelitian keragaman hayati di Hutan Lindung Nangaritza Ekuador dekat perbatasan Peru menemukan katak kaca atau kristal yang disebut Hyalinobatrachium pellucidum.
Jenis amfibi ini berukuran lebih kecil dari kuku jari dan berkulit transparan sehingga organ dalamnya tampak dari luar. Satwa ini tergolong terancam punah.
Di lokasi yang sama, peneliti dari CI juga menemukan paling tidak 15 fauna dan flora yang tergolong baru bagi khazanah ilmiah.
Di dunia diperkirakan terdapat 14 juta flora-fauna, yang telah teridentifikasi manusia hanya sekitar 1,8 juta.
Tujuan dari penelitian selama tiga minggu tersebut adalah untuk mengidentifikasi spesies dan menyusun rekomendasi konservasi untuk kemungkinan pengembangan ekowisata di hutan itu.
Mereka juga mengungkapkan bahwa serangga dan katak yang ditemukan berpotensi medis. Survei kelayakan populasi diperlukan untuk melihat potensi lain di hutan itu. (Conservation International/YUN)
Jenis amfibi ini berukuran lebih kecil dari kuku jari dan berkulit transparan sehingga organ dalamnya tampak dari luar. Satwa ini tergolong terancam punah.
Di lokasi yang sama, peneliti dari CI juga menemukan paling tidak 15 fauna dan flora yang tergolong baru bagi khazanah ilmiah.
Di dunia diperkirakan terdapat 14 juta flora-fauna, yang telah teridentifikasi manusia hanya sekitar 1,8 juta.
Tujuan dari penelitian selama tiga minggu tersebut adalah untuk mengidentifikasi spesies dan menyusun rekomendasi konservasi untuk kemungkinan pengembangan ekowisata di hutan itu.
Mereka juga mengungkapkan bahwa serangga dan katak yang ditemukan berpotensi medis. Survei kelayakan populasi diperlukan untuk melihat potensi lain di hutan itu. (Conservation International/YUN)
0 komentar:
Posting Komentar