Teleskop Hubble Bakal Jauh Lebih Canggih
>> Senin, 31 Agustus 2009
JAKARTA, KOMPAS.com - Misi pesawat ulang alik Atlantis yang diluncurkan Senin (11/5) dari Kennedy Space Center Florida tidak hanya akan memperbaiki dan mengganti sejumlah komponen teleskop ruang angkasa Hubble yang rusak dan tak bekerja. Para astronot juga membawa sejumlah instrumen baru yang bakal membuat Hubble semakin canggih dan merekam rahasia langit yang mahaindah.
"Sebuah kamera baru yang akan dipasang selama misi penerbangan ini membuat para astronom dapat meneropong 200 juta tahun cahaya lebih jauh," ujar David Leckorne, kepala ilmuwan Hubble. Ia juga mengatakan jika misi ini sukses, Hubble akan memiliki 'daya penglihatan' lebih tajam.
Kamera tersebut akan dapat merekam objek-objek yang terbentuk 500 juta tahun cahaya (satu tahun cahaya setara dengan 9,5 triliun kilometer) sejak alam semesta lahir. Selama ini Hubble baru sanggup melihat bintang-bintang dan galaksi yang terbentuk 13 miliar tahun cahaya atau 700 juta tahun cahaya sejak lahirnya alam semesta yang diawali ledakan besar (Big Bang).
Kamera dimaksud adalah Wide Field Camera 3 (WFC3) yang akan menggantikan Wide Field and Planetary Camera 2 yang kini digunakan Hubble. Ini merupakan jenis kamera pankromatik pertama yang digunakan Hubble dengan sudut pandang yang lebih lebar dan menangkap gelombang cahaya dengan jangkauan lebih luas.
Hasil rekamananya akan menampilkan foto dengan kombinasi warna yang lebih kompleks. Hubble juga akan dapat merekam lebih dekat jejak materi hitam dan galaksi-galaksi tua yang sebelumnya tak mungikin tertangkap kamera Hubble.
Hubble juga akan mendapat kiriman sebuah Cosmoc Origins Spectograph (COS). Instrumen yang merekam objek dalam frekuensi ultraviolet akan mendeteksi suhu, kerapatan zat, komposisi kimia, dan jarak antarobjek galaksi. COS memiliki kemampuan mengoreksi keburaman hasil pemotretan secara otomatis sehingga menggantikan instrumen COSTAR, lensa pengoreksi yang selama ini melakukan pekerjaan tersebut.
Astronom Atlantis juga akan memasang Soft Capture and Rendesvous System pada badan Hubble. Bagian ini disiapkan jika sewaktu-waktu dikirim wahana ruang angkasa kembali ke Hubble untuk melakukan pengendalian atau misi lainnya.
Selain itu, ada empat instrumen yang akan diaktifkan karena selama ini tak bekerja penuh. Masing-masing instrumen Space Telescope Imaging Spectrometer (STIS) yang memindai objek langit, Fine Guidance Sensor (FGS) yang mengunci target, Advance Camera for Surveys (ACS) untuk penyurvei langit, dan Science Instrument Command & Data Handling Unit yang mengendalikan pengiriman data hasil rekaman ke Bumi.
Meski demikian, misi utama Atlantis sebenarnya perawatan untuk memastikan instrumen pendukung bekerja dengan baik. Misalnya mengganti enam Rate Sensor Unit (RSU) giroskop yang mengatur posisi orbit, tiga Fine Guidance Sensor (FGS) yang akan memaksimalkan lama durasi perekaman, enam Nickel Hidrogen Battery yang akan menambah umurpembangkit listrik hingga 5-10 tahun lagi, serta Thermal Insulation yang menjaga suhu Hubble serta melindungi dari tumbukan batu angkasa berukuran kecil.
"Hubble sungguh telah membawa alam pikiran dan ambisi manusia menembus perjalanan bertahun-tahun cahaya, bahkan miliaran tahun cahaya," ujar Ed Weiner, salah satu ilmuwan NASA. Apa yang telah ditampilkan Hubble mungkin telah membuat takjub manusia namun masih banyak rahasia alam semesta yang belum terungkap.
WAH
Sumber : AP/SPACE.com
"Sebuah kamera baru yang akan dipasang selama misi penerbangan ini membuat para astronom dapat meneropong 200 juta tahun cahaya lebih jauh," ujar David Leckorne, kepala ilmuwan Hubble. Ia juga mengatakan jika misi ini sukses, Hubble akan memiliki 'daya penglihatan' lebih tajam.
Kamera tersebut akan dapat merekam objek-objek yang terbentuk 500 juta tahun cahaya (satu tahun cahaya setara dengan 9,5 triliun kilometer) sejak alam semesta lahir. Selama ini Hubble baru sanggup melihat bintang-bintang dan galaksi yang terbentuk 13 miliar tahun cahaya atau 700 juta tahun cahaya sejak lahirnya alam semesta yang diawali ledakan besar (Big Bang).
Kamera dimaksud adalah Wide Field Camera 3 (WFC3) yang akan menggantikan Wide Field and Planetary Camera 2 yang kini digunakan Hubble. Ini merupakan jenis kamera pankromatik pertama yang digunakan Hubble dengan sudut pandang yang lebih lebar dan menangkap gelombang cahaya dengan jangkauan lebih luas.
Hasil rekamananya akan menampilkan foto dengan kombinasi warna yang lebih kompleks. Hubble juga akan dapat merekam lebih dekat jejak materi hitam dan galaksi-galaksi tua yang sebelumnya tak mungikin tertangkap kamera Hubble.
Hubble juga akan mendapat kiriman sebuah Cosmoc Origins Spectograph (COS). Instrumen yang merekam objek dalam frekuensi ultraviolet akan mendeteksi suhu, kerapatan zat, komposisi kimia, dan jarak antarobjek galaksi. COS memiliki kemampuan mengoreksi keburaman hasil pemotretan secara otomatis sehingga menggantikan instrumen COSTAR, lensa pengoreksi yang selama ini melakukan pekerjaan tersebut.
Astronom Atlantis juga akan memasang Soft Capture and Rendesvous System pada badan Hubble. Bagian ini disiapkan jika sewaktu-waktu dikirim wahana ruang angkasa kembali ke Hubble untuk melakukan pengendalian atau misi lainnya.
Selain itu, ada empat instrumen yang akan diaktifkan karena selama ini tak bekerja penuh. Masing-masing instrumen Space Telescope Imaging Spectrometer (STIS) yang memindai objek langit, Fine Guidance Sensor (FGS) yang mengunci target, Advance Camera for Surveys (ACS) untuk penyurvei langit, dan Science Instrument Command & Data Handling Unit yang mengendalikan pengiriman data hasil rekaman ke Bumi.
Meski demikian, misi utama Atlantis sebenarnya perawatan untuk memastikan instrumen pendukung bekerja dengan baik. Misalnya mengganti enam Rate Sensor Unit (RSU) giroskop yang mengatur posisi orbit, tiga Fine Guidance Sensor (FGS) yang akan memaksimalkan lama durasi perekaman, enam Nickel Hidrogen Battery yang akan menambah umurpembangkit listrik hingga 5-10 tahun lagi, serta Thermal Insulation yang menjaga suhu Hubble serta melindungi dari tumbukan batu angkasa berukuran kecil.
"Hubble sungguh telah membawa alam pikiran dan ambisi manusia menembus perjalanan bertahun-tahun cahaya, bahkan miliaran tahun cahaya," ujar Ed Weiner, salah satu ilmuwan NASA. Apa yang telah ditampilkan Hubble mungkin telah membuat takjub manusia namun masih banyak rahasia alam semesta yang belum terungkap.
WAH
Sumber : AP/SPACE.com
0 komentar:
Posting Komentar