Sekilas "Si Fosil Hidup" Ikan Coelacanth
>> Minggu, 30 Agustus 2009
KOMPAS.com — Hidup di bumi sejak era Devonia sekitar 380 juta tahun silam dan tidak berevolusi. Ini lebih tua dari dinosaurus (200 juta tahun silam).
Di dunia ada dua spesies (Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis). Spesies L. chalumnae ditemukan pertama kali di Kepulauan Komoro, Afrika, tahun 1938. Spesies L. menadoensis ditemukan pertama di Manado, Sulut, tahun 1998.
Para ahli menduga coelacanth sudah punah sejak 10 juta tahun silam. Coelacanth ditemukan di Benua Atrika, yakni Kenya, Tanzania, Komoro, Mozambik, Madagaskar, dan Afrika Selatan, serta Indonesia (Tolitoli di Sulawesi Tengah, dan Manado serta Bunaken di Sulut).
Ikan ini hidup pada kedalaman 150-200 meter pada suhu 12-18 derajat celsius di relung-relung goa batuan lava. Merupakan predator yang karnivor dengan memangsa ikan-ikan kecil pada malam hari.
Coelacanth ditempatkan sejajar dengan jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru (lungfish) dan amfibi primitif pada pohon keluarga ikan-ikan bertulang. Telur coelacanth menetas di dalam perut, tetapi bukan tergolong mamalia laut.
Masih banyak hal belum diketahui mengenai ikan ini karena teramat langka. Struktur tubuhnya memiliki sirip perut (pectoral), sirip dada (pelvic), anal dan punggung yang menjuntai seperti tangan manusia. Panjangnya bisa mencapai 1,5 meter dengan berat 40 kg.
Sumber :
Aquamarine Fukushima
Di dunia ada dua spesies (Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis). Spesies L. chalumnae ditemukan pertama kali di Kepulauan Komoro, Afrika, tahun 1938. Spesies L. menadoensis ditemukan pertama di Manado, Sulut, tahun 1998.
Para ahli menduga coelacanth sudah punah sejak 10 juta tahun silam. Coelacanth ditemukan di Benua Atrika, yakni Kenya, Tanzania, Komoro, Mozambik, Madagaskar, dan Afrika Selatan, serta Indonesia (Tolitoli di Sulawesi Tengah, dan Manado serta Bunaken di Sulut).
Ikan ini hidup pada kedalaman 150-200 meter pada suhu 12-18 derajat celsius di relung-relung goa batuan lava. Merupakan predator yang karnivor dengan memangsa ikan-ikan kecil pada malam hari.
Coelacanth ditempatkan sejajar dengan jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru (lungfish) dan amfibi primitif pada pohon keluarga ikan-ikan bertulang. Telur coelacanth menetas di dalam perut, tetapi bukan tergolong mamalia laut.
Masih banyak hal belum diketahui mengenai ikan ini karena teramat langka. Struktur tubuhnya memiliki sirip perut (pectoral), sirip dada (pelvic), anal dan punggung yang menjuntai seperti tangan manusia. Panjangnya bisa mencapai 1,5 meter dengan berat 40 kg.
Sumber :
Aquamarine Fukushima
0 komentar:
Posting Komentar